Wednesday 4 March 2009

Sistem Distribusi

Defenisi sistem distribusi adalah semua bagian dari sistem tenaga listrik antara sumber daya besar dan rangkaian pelayanan konsumen. Sumber daya besar tersebut terletak pada daerah yang dilayani oleh sistem distribusi atau dapat juga terletak di dekatnya.

Sumber daya besar tersebut dapat berupa suatu stasiun pembangkit atau berupa suatu gardu induk yang dilayani oleh pembangkit tenaga listrik yang jauh letaknya dari konsumen melalui suatu jaringan transmisi.

Urutan dari sistem distribusi secara umum dapat dibagi menjadi beberapa bagian dengan fungsi-fungsi tertentu yaitu sebagai berikut :

1. Jaringan Subtransmisi (JS)

Jaringan subtransmisi berfungsi menyalurkan daya listrik dari sumber daya besar menuju gardu induk yang terletak di daerah tertentu.

2. Gardu Induk (GI)

Gardu induk berfungsi menerima daya listrik dari jaringan subtransmisi dan menurunkan tegangannya menjadi tegangan jaringan distribusi primer (Jaringan Tegangan Menengah/ JTM).

3. Gardu Hubung (GH)

Gardu hubung berfungsi menerima daya listrik dari gardu induk yang telah diturunkan menjadi tegangan menengah dan menyalurkan atau membagi daya listrik tanpa merubah tegangannya melalui jaringan distribusi primer (JTM) menuju gardu atau transformator distribusi.

4. Jaringan Distribusi Primer / Jaringan Tegangan Menengah (JTM)

Jaringan distribusi primer berfungsi menyalurkan daya listrik, menjelajahi daerah asuhan ke gardu / transformator distribusi.

Jaringan distribusi primer dilayani oleh gardu hubung atau langsung dari gardu induk dan atau dari pusat pembangkit.

5. Gardu Distribusi (GD)

Gardu distribusi berfungsi untuk menurunkan tegangan primer (tegangan menengah) menjadi tegangan sekunder (tegangan rendah) yang biasanya 127/ 220 Volt atau 220/ 380 Volt.

6. Jaringan Distribusi Sekunder/ Jaringan Tegangan Rendah (JTR)

Jaringan distribusi sekunder berfungsi untuk menyalurkan/ mehubungkan sisi tegangan rendah transformator distribusi ke konsumen mengunakan jaringan hantaran udara 3 fasa 4 kawat dengan tegangan distribusi sekunder 127/ 220 Volt atau 220/ 380 Volt.

Kecuali untuk daerah-daerah khusus dengan pertimbangan keindahan, keselamatan dan keandalan yang tinggi dipergunakan sistem kabel bawah tanah.

Jaringan Distribusi Primer

Jaringan distribusi primer berfungsi untuk menyalurkan daya listrik, menjelajahi daerah asuhan ke gardu / transformator distribusi. Jaringan distribusi primer dilayani oleh gardu hubung atau langsung dari gardu induk dan atau dari pusat pembangkit. Sesuai dengan fungsinya maka suatu sistem jaringan distribusi primer dengan bagian-bagiannya dapat merupakan bentuk atau susunan yang berbeda-beda disesuaikan dengan tujuan-tujuan tertentu.

Macam-macam Jaringan Distribusi Primer

a. Jaringan Hantaran udara

Jaringan hantaran udara baik untuk dipergunakan pada daerah dengan kepadatan beban yang rendah, karena disini harga pembelian hak jalan untuk hantaran udara relatif murah, disamping harga materialnya yang murah dibandingkan dengan jaringan kabel bawah tanah.

Kerugian dari jaringan hantaran udara adalah gangguan sambaran petir, gangguan dari manusia, serta menganggu pemandangan dikarenakan oleh banyaknya tiang-tiang dan kabel-kabel hantaran udara yang digunakan sehubungan dengan banyaknya konsumen yang harus dilayani.

Keuntungan lain dari hantaran udara ialah sebagai berikut :

1. Mudah dilakukan perluasan pelayanan dengan penarikan cabang yang diperlukan.

2. Mudah memeriksa jika terjadi gangguan pada jaringan.

3. Mudah untuk melakukan pemeliharaan.

4. Tiang-tiang jaringan distribusi primer dapat pula digunakan untuk jaringan distribusi sekunder dan keperluan pemasangan trafo atau gardu distribusi tiang, sehingga secara keseluruhan harga instalasi menjadi lebih murah.

b. Jaringan Kabel Bawah Tanah

Keuntungan yang dapat diperoleh dari suatu jaringan bawah tanah adalah bebasnya kabel dari gangguan pohon, sambaran petir maupun dari gangguan manusia. Kabel-kabel bawah tanah yang digunakan pun banyak sekali jenisnya selain disebabkan bahan-bahan isolasi plastik yang terus berkembang maka selalu saja ada tambahan jenis-jenis kabel baru.

Adapun kerugian atau kelemahan dari penggunaan jaringan kabel bawah tanah ialah sebagai berikut :

1. Harga kabel yang relatif mahal

2. Gangguan yang terjadi bersifat permanen

3. Tidak fleksibel terhadap perubahan jaringan

4. Waktu dan biaya untuk menanggulangi bila terjadi gangguan lebih lama dan lebih mahal

Bentuk Jaringan Distribusi Primer

Pada umumnya terdapat empat bentuk atau tipe dasar dari sistem jaringan distribusi primer yaitu sebagai berikut :

1. Sistem Jaringan Distribusi Primer Tipe Radial

Sistem jaringan distribusi primer tipe radial berpangkal dari gardu induk atau langsung dari pusat pembangkit dan menyebar menuju gardu-gardu distribusi yang terpisah satu sama lain. Sistem jaringan ini merupakan sistem jaringan distribusi primer yang paling sederhana dan paling umum digunakan, terutama digunakan untuk melayani daerah-daerah dengan kerapatan beban rendah.

2. Sistem Jaringan Distribusi Primer Tipe Loop/ Ring

Sistem jaringan distribusi primer tipe Loop merupakan sistem jaringan distribusi primer yang dimulai dari gardu induk atau sumber daya, melalui daerah beban dan kemudian kembali lagi ke rel gardu induk/ sumber daya yang sama.

Sedangkan sistem jaringan distribusi primer tipe ring merupakan sistem jaringan distribusi primer yang dimulai dari rel gardu induk atau sumber daya yang lain dihubungkan dengan rel gardu induk/ sumber daya yang pertama.

3. Sistem Jaringan Distribusi Primer Tipe Grid/ Network

Sistem jaringan distribusi primer dengan tipe ini terjadi jika ada beberapa gardu induk yang saling berinterkoneksi sehingga setiap beban memiliki beberapa kemungkinan untuk menerima daya dari berbagai arah.

Tetapi sistem ini memerlukan biaya investasi yang sangat besar di dalam pembangunannya, namun sangat cocok bila digunakan pada daerah beban dengan kerapatan beban yang tinggi serta membutuhkan sistem pelayanan yang terus menerus.

4. Sistem Jaringan Distribusi Primer Tipe Spindle dan Cluster

Sistem jaringan distribusi primer tipe ini adalah sistem dimana daya listrik disalurkan dari gardu induk atau sumber daya melalui gardu-gardu distribusi yang berakhir pada gardu refleksi atau disebut juga sebagai gardu switching.

No comments:

Post a Comment