Wednesday 4 March 2009

Penghantar

Penghantar merupakan suatu bahan yang dapat menghantarkan arus listrik yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari satu titik ke titik yang lain. Sebagai bahan penghantar digunakan tembaga atau alumunium. Penghantar yang dipergunakan untuk instalasi listrik adalah berisolasi dan dapat berupa kawat berisolasi atau kabel.

Penghantar yang digunakan harus sesuai dan cocok dengan besarnya beban yang disuplai dan memenuhi suatu persyaratan yang telaah ditetapkan oleh instansi yang berwenang agar terjamin keandalan dan keamanan suatu instalasi listrik.

Syarat-syarat, Luas Penampang Hantaran dan Jenis Jalur Dari Penghantar

a. Pada umumnya syarat-syarat yang harus dipenuhi dari suatu penghantar ialah sebagai berikut :

  1. Di lindungi luar dan dalam terhadap korosi, khususnya yang dari logam
  2. Tidak dipasang ditempat dengan kemungkinan terjadinya kerusakan berat
  3. Tidak dipasang ditempat yang berbahaya
  4. Secara mekanis harus tersambung secara kontinu
  5. Jumlah penghantar yang dipasang tidak boleh lebih dari yang telah ditetapkan dalam perancangan.

b. Luas penampang hantaran yang harus digunakan pertama-tama ditentukan oleh kemampuan hantar arus yang diperlukan dan suhu keliling yang harus diperhitungkan selain itu juga harus diperhatikan rugi tegangannya.

Luas penampang hantaran yang harus ditentukan ialah :

  1. Suhu maksimum yang di izinkan
  2. Stres elektromagnetis yang mungkin terjadi karena hubungan pendek
  3. Stres mekanik lainnya yang mungkin dialami penghantar
  4. Susut tegangan yang di izinkan
  5. Impedansi maksimum berkenaan dengan fungsinya proteksi hubungan pendek.

c. Jenis jalur penghantar merupakan sebuah sarana untuk memegang dan atau menopang kawat, kabel, atau rel yang direncanakan untuk digunakan hanya untuk keperluan tersebut.

Jenis-jenis jalur penghantar sebagai berikut :

  1. Jalur penghantar permukaan (dari logam dan bukan logam)

Jalur penghantar permukaan dari logam dan bukan logam dimaksudkan untuk dipasang di tempat yang kering.

  1. Jalur penghantar bawah lantai

Jalur penghantar bawah lantai dipasang di bawah permukaan lantai beton atau lantai dari bahan lain.

  1. Jalur penghantar lantai logam berbentuk sel

Jalur penghantar lantai logam berbentuk sel adalah ruang dengan lubang seperti pipa di dalam lantai logam berikut fiting yang bersangkutan, yang dapat digunakan sebagai selubung penghantar.

  1. Jalur penghantar kerangka

Jalur penghantar kerangka adalah kerangka dari baja yang digunakan untuk pemasangan kawat dan kabel listrik di dalamnya. Jalur penghantar ini juga dipakai pada rumah tinggal

  1. Jalur penghantar lantai beton berbentuk sel

Jalur penghantar lantai beton berbentuk sel adalah ruang dengan lubang seperti pipa di dalam lantai yang terbuat dari beton khusus untuk itu, yang bersama dengan fiting logam yang bersangkutan direncanakan untuk memberikan jalan kearah sel lantai.

  1. Jalur kawat

Jalur kawat adalah jalur dari plat logam dengan tutup berengsel atau tutup yang dapat diambil, untuk tempat dan perlindungan kawat dan kabel listrik.

Identifikasi Penghantar Dengan Warna

Peraturan PUIL 2000 mengenai peraturan warna selubung penghantar dan warna isolasi inti penghantar berlaku untuk semua instalasi tetap atau sementara termasuk instalasi dalam perlengkapan listrik. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan kesatuan pengertian mengenai penggunaan suatu warna atau warna loreng yang digunakan untuk mengenal penghantar, guna keseragaman dan mempertinggi keamanan.

a. Penggunaan warna

Penggunaan warna loreng hijau – kuning hanya boleh digunakan untuk menandai penghantar pembumian, penghantar pengaman, dan penghantar yang menghubungkan ikatan penyama potensial ke bumi.

Penggunaan warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau kawat tengah, pada instalasi listrik dengan penghantar netral. Untuk menghindari kesalahan, warna biru tersebut tidak boleh digunakan untuk menandai penghantar lainnya. Warna biru hanya dapat digunakan untuk maksud lain, jika pada instalasi listrik tidak terdapat penghantar netral atau kawat tengah. Warna biru tidak boleh digunakan untuk menandai penghantar pembumian.

b. Penggunaan warna untuk pengawatan

Penggunaan warna untuk pengawatan kabel berinti tunggal di dalam perlengkapan listrik disarankan agar hanya digunakan satu warna, khususnya warna hitam, selama tidak bertentangan dengan penggunaan warna loreng hijau – kuning dan penggunaan warna biru. Bila dalam pembuatan dan pemeliharaan perlengkapan tersebut, dianggap perlu penggunaan lebih dari satu warna, maka penggunaan warna lain dan warna loreng tidak dilarang, bilamana diperlukan satu warna tambahan lagi untuk mengidentifikasi bagian pengawatan secara terpisah, dianjurkan mendahulukan pemakaian warna coklat.

Penggunaan warna untuk pengawatan untuk kabel berselubung berinti tunggal boleh digunakan untuk fase, netral, kawat tengah, atau penghantar pembumian asalkan isolasi kedua ujung kabel yang terlihat ( bagian yang dikupas selubungnya ) dibalut dengan warna yang khusus untuk itu.

No comments:

Post a Comment